
TERKAIT:
Kemampuan itu disebut kecerdasan permainan. Predrag Petrovic, pakar ilmu syaraf dari Karolinska Institute di Swedia mengatakan, "(Ini) sangat mendasar dalam cara pembuatan keputusan. Ini terkait dengan cara bekerja cepat mengolah informasi dan membuat keputusan terkait lingkungan sekitar."
Untuk mendapatkan kesimpulan ini, Petrovic mengukur fungsi eksekutif sejumlah orang, termasuk pemain sepak bola, dengan tes standar yang disebut D-KEFS. Tes ini menguji kemampuan memecahkan masalah, kreativitas, dan pembuatan aturan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemain bola unggulan meraih skor tertinggi, diikuti dengan pemain bola di kelas yang lebih rendah. Adapun orang yang bukan pemain sepak bola meraih hasil tes yang lebih rendah.
Petrovic menuturkan, perbedaannya antar grup sampel cukup signifikan. Pemain papan atas punya skor dua persen lebih tinggi dari pemain umumnya. Tidak jelas apakah kemampuan otak tersebut adalah warisan genetik atau hasil tempaan. Petrovic mengatakan, kemampuan tersebut bisa hasil dari keduanya, fungsi tersebut dapat ditingkatkan dengan cara berlatih secara tepat.
"Anda tak bisa menjadi pemain bagus jika tak punya fungsi eksekutif bagus. Tapi pada saat yang sama, Anda bisa meningkatkan fungsi eksekutif jika berlatih," jelas Petrovic seperti dikutip New York Times, Senin (9/4/2012).
sumber
0 komentar:
Posting Komentar