
Ilustrasi : ist.
Hal tersebut disampaikan Rektor UGM Sudjarwadi pada upacara wisuda program pascasarjana UGM, belum lama ini. Menurut Rektor, nilai-nilai moral itulah yang membuat masyarakat dan banyak pengguna mencitrakan alumni UGM sebagai orang-orang yang bersahaja namun berperforma tinggi. Tidak hanya itu, UGM juga mendorong para civitas academica UGM untuk melahirkan berbagai inovasi yang menjadi fondasi produk-produk unggulan bangsa. Salah satunya, kata Sudjarwadi, inovasi konverter kit untuk mobil berbahan bakar gas dan mobil listrik UGM.
"Hasil karya inovasi tersebut terus mendapat tanggapan positif dari banyak pihak. Penemuan ini merupakan bukti kepeloporan UGM dalam mengembangkan sistem transportasi rendah emisi yang saat ini sedang menjadi program prioritas pemerintah. Tentu saja penemuan-penemuan ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut agar dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat luas,” ,” kata Sudjarwadi seperti dikutip dari laman UGM, Rabu (25/4/2012).
Pada kesempatan itu, Sudjarwadi juga menyinggung rencana 5th International Indonesia Forum (IIF) yang bekerja sama dengan Yale University Amerika pada Juli mendatang. Konferensi ini akan mengupas tentang posisi Indonesia dalam bidang politik, lingkungan, iklim, agama, konseptual, geo-strategis, sosial budaya, dan intelektual di tingkat regional dan global. “Saya optimistis hasil konferensi ini akan memberikan solusi-solusi strategis bagi permasalahan bangsa yang makin kompleks,” katanya menambahkan.
Upacara wisuda tersbeut meluluskan 1.203 mahasiswa Program Pascasarjana. Mereka terdiri dari 1.099 wisudawan program master, 79 spesialis, dan 25 program doktor. Untuk jenjang S-2, rata-rata lama studi para wisudawan selama dua tahun lima bulan. Sementara pada jenjang spesialis dan S-3, rata-rata wisudawan menempuh waktu empat tahun delapan bulan dan empat tahun sembilan bulan.
Pada lulusan kali ini terdapat 127 orang atau sekira 15,65 persen mahasiswa S-2 reguler yang meraih predikat Cumlaude. Sedangkan wisudawan S-3 yang menyandang predikat Cumlaude berjumlah 10 orang. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi untuk program master diraih I Gede Agus Juniarka dari Prodi Ilmu Farmasi yang lulus dengan nilai sempurna 4,00. Untuk jenjang spesialis, IPK tertinggi diraih Setiawan Wibiksono dari Prodi Ilmu Konservasi Gigi yang lulus dengan IPK 3,96. Sedangkan untuk program doktoral, Willy Abdillah dari Prodi Ilmu Manajemen dinyatakan sebagai lulusan dengan nilai tertinggi dengan IPK 3,95.
Waktu studi tersingkat jenjang S-2 diraih Heriani dari Prodi Ilmu Hubungan Internasional dengan masa studi satu tahun tiga bulan. Untuk program spesialis, Setiawan Wibiksono dari Prodi Konservasi Gigi menyelesaikan studi dengan lama waktu dua tahun lima bulan. Sementara pada jenjang S-3, Muhammad Hafizurrachman Syarief dari Prodi Ilmu Kedokteran meraih gelar doktor dengan waktu studi satu tahun tujuh bulan.
Pada wisuda periode ini, Olivia Kembuan dari Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik menyandang predikat lulusan termuda yang berhasil menjadi master pada usia 22 tahun tujuh bulan sembilan hari.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar