• Post 1
  • Post 2
  • Post 3

Pages

Sakramen Tobat - bantuan untuk menerima

Tata Cara Penerimaan Sakramen Tobat

A.    PERSIAPAN
Diluar kamar pengakuan / dalam gereja
1.    Berdoa. Berdoa kepada Allah Roh Kudus untuk memohon pertolongan-Nya, supaya kita dapat mengingat semua kesalahan / dosa yang sudah kita lakukan baik di rumah tarhadap anggota keluarga, di tempat kerja, di sekolah terhadap guru, teman atau dimanapun terhadap siapapun. Berdoalah mohon agar dapat menyesali segala dosa-dosa dangan baik.
Dapat memakai doa pada halaman 5-6
2.    Meneliti Batin. Dapat menggunakan halaman  7-29 (Bila perlu dicatat).
3.    Menyesali segala kesalahan dan dosa kita.

B. SAKRAMEN TOBAT
     Dalam kamar pengakuan
1.    Berlutut di hadapan Imam dan menerima berkat dengan membuat Tanda Salib.
2.    “PENGAKUAN SAYA YANG TERAKHIR ... MINGGU / BULAN / TAHUN YANG LALU"
3.    “DOSA-DOSA SAYA ADALAH ......................... ".
Sesudah menyebutkan semua dosa:
4.    " SAYA MENYESAL ATAS DOSA-DOSA SAYA,
DAN DENGAN HORMAT SAYA MOHON AMPUN DAN DENDA ATAS DOSA-DOSA SAYA”.
5.    Dengarkan Imam memberi nasihat dan denda dosa (penitensi).
6.    BerDOA TOBAT (lihat halaman 22-23)
(Ketika Sakramen Tobat bersama masa Prapaskah/Adven dapat didoakan sesudah Pengakuan.
7.    Imam memberikan pengampunan (absolusi) dalam nama Tuhan Yesus, dengan berkata: "Atas kuasa yang diberikan Allah melalui GerejaNya, aku melepaskan engkau dari semua dosamu. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus”
(Ketika Imam memberkati, kita membuat Tanda Salib.)
8.    Setelah selesai kita ucapkan: “TERIMA KASIH PASTOR",
lalu keluar dari kamar pengakuan.

C. SESUDAH SAKRAMEN TOBAT
     Diluar kamar pengakuan / dalam gereja
1.    Kita mendoakan doa-doa yang diberikan oleh Imam sebagai denda dosa (penitensi).
2.    Kita mengucap syukur kepada Tuhan yang telah mengampuni dosa-dosa kita. (hlm 30-32)
3.    Kita memohon bantuan Roh Kudus untuk dapat memperbaiki hidup kita dan tidak melakukan kesalahan / dosa lagi.
”Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat” (Lukas 15:7a)

Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali setahun.
DOA SEBELUM MENERIMA
SAKRAMEN TOBAT

(1)
Allah Roh Kudus, tolonglah aku untuk mengingat segala perkataan, perbuatan dan kelalaian yang telah menyakiti orang lain dan yang sudah menyakiti hati Tuhan, dengan melanggar perintah-perintahMu. Bantulah aku untuk menyesali segala dosaku dan dapat mengaku dengan baik. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, Amin.

(2)
Tuhan Yesus, aku menghadap Engkau hendak mengaku dosaku dengan jujur dan baik, agar memperoleh pengampunan. Berkali-kali ya Tuhan, aku berniat sungguh-sungguh hendak menepati janji perintahMu dan menjauhi segala dosa, namun karena kelengahan dan cenderung kepada kejahatan, aku jatuh lagi ke dalam dosa.
Aku sudah berdosa. Lalu kepada siapa lagi aku akan pergi, kalau bukan kepadaMu, ya Yesus yang penuh belas kasih. Untung bagiku, Engkau telah menyediakan sakramen pengampunan dosa, dan Engkau pernah bersabda, “Barang-siapa dosanya Kuampuni, akan Kuampuni.” Apalagi Engkau tidak berkenan menghukum si pendosa, melainkan menghendaki agar ia bertobat dan memperoleh hidup yang kekal. Maka aku memohon, teguhkanlah aku dalam niatku hendak membersihkan jiwaku. Amin.

(3)
Ya Allah yang Maha Kuasa dan Maha Rahim, yang telah menciptakanku dan menebusku dengan darah suci Putra Tunggal-Mu, sudilah melihatku, ya Tuhan, berlutut di kaki-Mu memohon pengampunan-Mu. Aku dengan sangat tulus berniat untuk meninggalkan cara hidupku yang tidak baik, untuk meninggalkan lembah kekelaman dimana aku telah lama tersesat, dan untuk kembali kepada-Mu, sumber air kehidupan.
Aku sekarang berniat untuk menerima Sakramen Tobat. Aku berhasrat untuk mengakukan dosa-dosaku dengan penuh ketulusan kepada-Mu dan kepada Imam-Mu, oleh sebab itu sekarang aku ingin memeriksa batinku dengan sungguh-sungguh.

PENELITIAN BATIN
A.    KASIH TERHADAP ALLAH
•    Apakah aku mengakui kuasa Allah dalam hidupku, ataukah aku mengikuti rencana-rencanaku sendiri; hanya mencari Allah ketika membutuhkan? Apakah hidupku dikuasai oleh ambisi dan keinginan-keinginanku sendiri, karierku, atau kerinduanku akan hormat dari sesama, lebih dari kuasa dan sabda Allah?
•    Apakah aku membuka diri terhadap kasih Allah setiap hari dan mengakui Allah dalam hidupku melalui doa harian?
•    Apakah aku menghormati Allah dengan ikutserta dalam perayaan Ekaristi?
•    Apakah aku menghormati Nama Allah dalam pembicaraanku?

B.    APAKAH KITA MENERIMA HIDUP INI SEBAGAI ANUGERAHNYA?
•    Apakah kita cukup menyediakan waktu setiap harinya untuk menyadari bahwa hidup kita ini anugerah Allah yang istimewa? Ataukah hidup kita sudah dipenuhi dengan begitu banyak acara, kegiatan, rencana, sehingga tak ada waktu lagi untuk Allah?
•    Apakah kita pernah berterimakasih atas hidup yang kita terima? Berdoakah kita sebelum/sesudah tidur?
•    Apakah kita pernah berterimakasih karena makanan yang tersedia bagi kita? Berdoakah kita sebelum/sesudah makan?
•    Apakah kita pernah berterimakasih karena pekerjaan yang bisa kita laksa¬nakan? Berdoakah sebelum/sesudah belajar atau bekerja?
•    Apakah kita pernah berterimakasih karena saudara-saudari yang hidup bersama kita? Pernahkah mendoakan saudara-saudari atau orang tua atau teman-teman kita?
•    Apakah kita berusaha untuk menyadari bahwa diri kita, saudara-saudari kita, teman-teman, tetangga, harta kekayaan kita adalah sungguh-sungguh anugerah Allah bagi kita?
•    Apakah kita percaya bahwa Allah sungguh-sungguh menyertai kita dalam setiap detik kehidupan kita?
•    Apakah kita percaya bahwa Ia sungguh hadir dan berkarya dalam sakramen-sakramenNya yang kudus?
•    Apakah kita menyadari bahwa kita sungguh-sungguh dikasihi Allah?

C.    APAKAH KITA MEMPERKEMBANGKAN HIDUP SEBAGAI ANUGERAH ALLAH?
•    Apakah kita selalu berusaha untuk mencari kehendak Allah: dengan membaca/mendengarkan Kitab Suci, ajaran Gereja, mendengar kan sesama, dengan memperhatikan situasi di sekitar kita?
•    Apakah kita selalu berusaha untuk ikutserta dalam perayaan-perayaan sakramenNya yang kudus?
•    Apakah kita melaksanakan tugas-tugas kita sehari-hari dengan penuh kegembiraan? Atau dengan banyak menggerutu? Ataukah kita lebih banyak menggu¬nakan kesempatan untuk bersantai, bermain-main, ngobrol?
•    Apakah kita selalu berusaha melaksanakan yang terbaik? Apakah kita selalu berusaha untuk menjadi semakin baik? Ataukah kita menyerah kepada pera¬saan malas, frustrasi, putus asa?
•    Apakah kita mempergunakan akal budi kita dengan baik?
•    Apakah kita mampu mengatur perasaan dan emosi kita?
•    Apakah kita mampu mengatur pembicaraan kita? Ataukah kita setiapkali mengumbar saja kata-kata kita tanpa menghiraukan siapapun yang ada di sekitar kita; tanpa peduli apakah kata-kata kita menjatuhkan orang lain, atau menyakiti orang lain, atau merugikan orang lain?
•    Apakah kita selalu berusaha bertingkahlaku baik kepada sesama?
•    Apakah kita cukup memperhatikan sesama yang kekurangan dan menderita?
•    Apakah kita cukup adil dan tidak membeda-bedakan sesama?
•    Apakah kita ikut mengusahakan hidup yang rukun, damai dan sejahtera? Ataukah kita membawa perpecahan, kebingungan, rasa tidak aman dalam masyarakat kita?
•    Apakah kita mempergunakan dengan baik harta kekayaan kita? ataukah kita hambur-hamburkan, kita abaikan, kita biarkan rusak?
•    Apakah kita berani mengakui kekurangan dan kesalahan-kesalahan yang ada di sekitar kita?
•    Apakah kita berani dan cukup berusaha mengatasi kekurangan dan kesalahan yang ada di sekitar kita? Ataukah kita hanya menutup mata?
•    Apakah kita mampu memutuskan tindakan kita sendiri, ataukah kita hanya mengikuti arus masyarakat saja?
•    Apakah kita cukup tekun dan tabah, tidak cepat putus asa?

KASIH TERHADAP SESAMA
•    Apakah aku membangun atau menghancurkan hubunganku dengan sesama anggota keluarga, teman-teman dekat, rekan kerja, tetangga? Apakah kata dan tindakanku mencerminkan egoisme?
•    Apakah aku terlalu memperhatikan diri sendiri, atau memperlihatkan bela¬rasa dan perhatian kepada kata dan perbuatan sesama, termasuk yang mis¬kin, kurang beruntung, sakit dan menderita? Apakah aku mengakui dan melakukan kewajibanku sebagai seorang Katolik yang sadar akan ketidakadi¬lan dalam masyarakat dan menghadapi keadilan?
•    Apakah aku membiarkan diriku sendiri dikuasai oleh perasaan baik di rumah atau di tempat kerja? Apakah aku marah, muram, atau dendam terhadap seseorang, khususnya anggota keluargaku? Berapa lama kusimpan perasaan-perasaan itu? Apakah aku menghadapi dosa dalam kemarahanku, atau memanja¬kannya?
•    Sudahkah aku mengampuni setiap orang yang sudah menyakiti aku? Apakah aku pernah menghancurkan reputasi atau martabat seseorang melalui gosip dan/atau kebohongan/fitnah?
•    Apakah aku menghormati orang tua, memperlihatkan rasa hormat dan taat yang pantas? Apakah aku bersikap sinis atau tak perduli terhadap pemerin¬tah?
•    Apakah aku membiarkan pikiranku dikuasai oleh pikiran-pikiran kotor? Apakah omonganku kasar? Apakah aku membaca bacaan porno atau menonton film dan televisi yang menyusahkan Roh Kudus dalam diriku? Apakah aku bertindak tidak suci dengan diriku sendiri atau dengan sesama? Apakah aku melakukan sendiri atau membantu orang lain melangsungkan pengguguran?
•    Apakah kata dan perbuatanku bisa dipercaya?
•    Apakah aku merusak badanku dengan obat-obatan terlarang, alkohol, makanan yang berlebihan?
•    Apakah aku terlibat dalam takhayul?

KEUTAMAAN MENUJU TUHAN
1.    IMAN: menyerah diri seluruhnya kepada Allah.
DOSA:
-    dengan sadar dan sengaja meragukan tentang Allah, wahyu, perintahNya, GerejaNya.
-    membahayakan iman: mengikuti bacaan, pidato, percakapan, pembicaraan melawan iman.
-    mengikuti takhayul
-    hidup tidak menyatakan iman yang hidup: jarang atau tidak pernah omong tentang Allah dan hal-hal yang berhubungan dengan Allah: karena malu, karena segan, dll.

2.    PENGHARAPAN: Percaya akan kebaikan Allah yang membimbing Alam semesta dan diri kita menuju bahagia
DOSA:
-    tidak ingat kebaikan, kekuatan, dan bantuan Allah
-    mencobai Tuhan: tidak berusaha sendiri untuk kepentingan jasmani dan rohani, tak mengelakkan bahaya.
3.    CINTA KASIH:
a.    Kepada Allah
DOSA:
-    berbicara tidak baik/pantas tentang Allah, gerejaNya, agama, penyelengga¬raanNya.
-    menyebut namaNya tidak dengan hormat/sopan/sembarangan, bersumpah palsu, dusta.
-    sakrilegi: menerima sakramen dalam keadaan tidak siap/tidak pantas, memperlakukan hal (rosario, salib, altar, gereja, patung, dll) atau orang yang sudah disucikan secara tidak pantas.
-    tidak menghargai sabda Allah (Kitab Suci, kotbah di gereja, pengajaran agama, ibadat sabda
-    Melalaikan ibadat: ibadat sabda, Perayaan Ekaristi minggu dan hari besar,
-    melalaikan pantang dan puasa
-    melalaikan hari Minggu sebagai hari Tuhan.

b.    Kepada sesama: Kita tidak hanya harus adil terhadap sesama. Kita harus mengasihi sesama, karena Allahpun mengasihi mereka
DOSA:
-    tidak peduli akan kebutuhan jasmani/rohani sesama, tak membantu yang membutuhkan pertolongan.
-    karena perbuatan/perkataan/kelalaian kita, orang lain jatuh (bertindak sembrono, tidak peduli akibat buruknya bagi orang lain)
-    kurang menghargai dan menghormati sesama
-    tak senang kalau orang lain beruntung. Gembira kalau orang lain malang atau kurang beruntung.
-    Kurang mengusahakan hormat, ketaatan, bantuan kepada orang tua

KEUTAMAAN KESUSILAAN
1.    KEADILAN: memberi kepada setiap orang apa yang menjadi haknya, khususnya kepada orang yang lebih kecil/bawahan. Dosa makin besar makin besar rugi yang harus ditanggung si korban.
DOSA:
-    membunuh, melukai, memfitnah
-    mencuri, menipu, merusak milik orang lain, tak mengembalikan pinjaman, tak memberi upah adil
-    menindas, boros, tak hati-hati terhadap barang milik orang lain (umum)
-    bohong, fitnah, mengumpat, membuka rahasia

2.    KEMURNIAN: mengarahkan pikiran dan perasaan lebih pada hal-hal yang membangun kerajaan Allah di dunia ini
DOSA:
-    terlalu memikirkan/dengan sengaja dan secara keterlaluan menikmati kese¬nangan seksual: pikiran, percakapan, perbuatan, gambar, bacaan, pendenga¬ran; baik sendiri maupun dengan orang lain.
-    berjinah
-    tak mengelakkan bahaya kemurnian

3.    BERLEBIH-LEBIHAN: dalam pemakaian barang duniawi (makan, minum, harta benda) sehingga lupa bahwa semua itu hanya sarana untuk mengabdi Tuhan
DOSA: boros, mabuk, judi, menumpuk harta tanpa perlu

4.    KERENDAHAN HATI: berani bertindak mengabdi Allah dengan sadar bahwa semua berasal dari Allah.
DOSA:
-    khawatir dan takut dalam bahaya atau terhadap omongan, celaan, dan ejekan orang. Menyerah kepada rasa malu. Memberi jalan kepada yang jahat, kompromistis. Tak mau bergiat untuk Kerajaan Allah dalam hidup bermasyara¬kat, di tempat kerja.
-    angkuh, sombong
-    mencari pujian, penghargaan bagi diri sendiri. Tak mau melihat kekurangan sendiri. Tak mau melihat keutamaan orang lain. Tak tahu terima kasih kepada Allah ataupun sesama.
-    Cepat malu atas kekurangan pribadi, tak mau menerima teguran/kritik, tak mau mengaku salah meski memang salah.

KASIH TERHADAP ALLAH
•    Apakah aku mengakui kuasa Allah dalam hidupku, ataukah aku mengikuti rencana-rencanaku sendiri; hanya mencari Allah ketika membutuhkan? Apakah hidupku dikuasai oleh ambisi dan keinginan-keinginanku sendiri, karierku, atau kerinduanku akan hormat dari sesama, lebih dari kuasa dan sabda Allah?
•    Apakah aku membuka diri terhadap kasih Allah setiap hari dan mengakui Allah dalam hidupku melalui doa harian?
•    Apakah aku menghormati Allah dengan ikutserta dalam perayaan Ekaristi?
•    Apakah aku menghormati Nama Allah dalam pembicaraanku?
KASIH TERHADAP SESAMA
•    Apakah aku membangun atau menghancurkan hubunganku dengan sesama anggota keluarga, teman-teman dekat, rekan kerja, tetangga? Apakah kata dan tindakanku mencerminkan egoisme?
•    Apakah aku terlalu memperhatikan diri sendiri, atau memperlihatkan bela¬rasa dan perhatian kepada kata dan perbuatan sesama, termasuk yang mis¬kin, kurang beruntung, sakit dan menderita? Apakah aku mengakui dan melakukan kewajibanku sebagai seorang Katolik yang sadar akan ketidakadi¬lan dalam masyarakat dan menghadapi keadilan?
•    Apakah aku membiarkan diriku sendiri dikuasai oleh perasaan baik di rumah atau di tempat kerja? Apakah aku marah, muram, atau dendam terhadap seseorang, khususnya anggota keluargaku? Berapa lama kusimpan perasaan-perasaan itu? Apakah aku menghadapi dosa dalam kemarahanku, atau memanja¬kannya?
•    Sudahkah aku mengampuni setiap orang yang sudah menyakiti aku? Apakah aku pernah menghancurkan reputasi atau martabat seseorang melalui gosip dan/atau kebohongan/fitnah?
•    Apakah aku menghormati orang tua, memperlihatkan rasa hormat dan taat yang pantas? Apakah aku bersikap sinis atau tak perduli terhadap pemerin¬tah?
•    Apakah aku membiarkan pikiranku dikuasai oleh pikiran-pikiran kotor? Apakah omonganku kasar? Apakah aku membaca bacaan porno atau menonton film dan televisi yang menyusahkan Roh Kudus dalam diriku? Apakah aku bertindak tidak suci dengan diriku sendiri atau dengan sesama? Apakah aku melakukan sendiri atau membantu orang lain melangsungkan pengguguran?
•    Apakah kata dan perbuatanku bisa dipercaya?
•    Apakah aku merusak badanku dengan obat-obatan terlarang, alkohol, makanan yang berlebihan?
•    Apakah aku terlibat dalam takhayul?

“Tuhan selalu sedia mengampuni orang yang bertobat dengan seluruh hidupnya.”
PENELITIAN BATIN OMK

Handphone/telpon:
Anugerah Tuhan untuk berkomunikasi, membangun relasi, mencari informasi, rekreasi sesaat, refreshing dengan lagu atau radio atau klip.
Maka:
1.    Mendukung berdoa: mengagumi Tuhan, bersyukur dan berterima kasih kepadaNya
2.    Dapat dipakai untuk mewartakan sabda Tuhan: meneguhkan, menghibur, tetapi juga mengingatkan
3.    Membangun iman, harapan, dan kasih, juga kesetiaan
Bahaya dosa:
1.    Boros: pemakaian tak terkendali. Maunya telpon/ sms/ chating terus.
2.    Memakainya untuk mengganggu orang lain: parahnya sampai meneror
3.    Menjerumuskan diri kepada ketidaksetiaan
4.    Terbawa oleh mode nya: setahun bisa ganti 5 kali
5.    Bahaya internet: penyesatan, pornografi, kekerasan

Game:
Anugerah Tuhan agar manusia dapat menghibur diri, menemukan kesenangan, menyegarkan otak.
Maka:
1.    Membangun rasa syukur, terima kasih, dan kagum kepada Tuhan
2.    Membantu menyadari bakat dari Tuhan dan mengembangkan ketrampilan
3.    Syukur kalau tertuntun untuk bercita-cita menciptakan game sendiri
Bahaya dosa:
1.    Melupakan Tuhan dan sesama
2.    Membiarkan diri menjadi kecanduan
3.    Menggunakan sebagian besar waktu untuk bermain game: melupakan doa, relasi dengan keluarga/teman/tetangga, tugas utama dan dengan demikian
4.    Membiarkan kepribadiannya tidak bertumbuh, kerdil.
5.    Merusak kepribadiannya dengan game yang tidak sehat.

Narkoba:
Obat-obatan yang juga ditumbuhkan oleh Tuhan di bumi ini dan dapat dipakai untuk pengobatan (berarti dengan resep dokter). Menurut informasi, kalau dipakai dalam rangka pengobatan, harganya sangat murah.
Maka:
1.    Membantu untuk berterimakasih kepada Tuhan yang memberi sarana kesehatan
2.    Membantu proses penyehatan dari suatu sakit.
Bahaya dosa: PENYALAHGUNAAN
1.    Menggunakan hanya untuk kesenangan, bergaya, sok-sok-an
2.    Membiarkan diri menjadi kecanduan: sampai merusak badan dan jiwa
3.    Menjerumuskan oranglain dalam penyalahgunaan: bandar, pengedar.

Internet:
Anugerah Tuhan kepada manusia untuk beranekaragam kepentingan: mempersatukan manusia dari berbagai tempat yang berjauhan, sumber informasi, refreshing dengan game, jual beli, dll
Maka:
1.    Membantu untuk semakin mengagumi Tuhan dan karyaNya yang hebat
2.    Membantu untuk membuka wawasan sehingga semakin mendunia.
3.    Membantu untuk membangun relasi dengan yang berjauhan tempat tinggalnya
4.    Dapat ikut serta mempersatukan umat manusia dalam kedamaian

Bahaya dosa:
1.    Melupakan relasi dengan Tuhan (doa) dan relasi dengan sesama
2.    Mencari informasi yang dapat menghancurkan pribadi (pornografi, tingkah laku menyimpang,)
3.    Menjerumuskan diri pribadi menjadi pribadi yang tidak jelas: dengan kerahasiaan diri mengacau di sana sini
4.    Membongkar rahasia orang lain
5.    Merusak hasil karya orang lain.
6.    Menjerumuskan diri dalam pencurian: pembajakan
7.    Merusak nama baik orang lain

Pacar:
Diberikan Tuhan sebagai calon pendamping hidup kita, seharusnya membawa kita lebih lagi rindu datang kepada Tuhan.
Maka:
1.    Mendorong kita untuk semakin menemukan Tuhan dan karyaNya dalam dirinya
2.    Membantu kita untuk melaksanakan tugas perutusan: memperkenalkan Tuhan dan karyaNya
3.    Menyemangati kita dalam membangun diri menjadi semakin oke di hadapan Tuhan dan sesama
Bahaya dosa:
1.    Malah membawa kita semakin menjauh dari Tuhan, menjadi jarang menghadiri misa, jarang berdoa, dll
2.    Membuat kita menempatkan Tuhan, orang tua, study/pekerjaan di nomor sekian karena hampir seluruh waktu, uang dan tenaga tersita untuk memperhatikan pacar
3.    Membiarkan diri kita tergoda untuk berbuat hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan ketika pacaran (berzinah)

Uang
Dapat membeli banyak hal. Uang dapat dipakai untuk menunjang kehidupan dan memuliakan uang, tapi uang juga dapat menjauhkan orang dari Tuhan dan sesama.
Maka:
1.    Membuat kita menyadari betapa baiknya Tuhan: berkatNya berlimpah
2.    Mengajak kita untuk bersyukur karena sarana yang praktis untuk tukar menukar barang
3.    Membantu kita untuk dapat berbelaskasihan dan bersikap adil
Bahaya dosa:
1.    Menjadi hamba uang, melakukan banyak hal dengan motivasi memperoleh uang
2.    Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang

Pekerjaan
Diberikan Allah sebagai anugrah untuk memuliakan Allah, mendapatkan uang untuk menghidupi diri dan keluarga serta aktualisasi diri.
Maka:
1.    Membuat kita bersyukur karena boleh ikutserta dalam karya Tuhan
2.    Membuat kita bersyukur dan berbangga karena dapat mengembangkan talenta kita
3.    Membuat kita bersyukur karena dapat bekerjasama membangun dunia
Bahaya Dosa:
1.    Menomorsatukan pekerjaan di atas segalanya, termasuk diatas Tuhan, keluarga dan sesama demi mengejar parir dan uang
2.    Menghalalkan segala cara demi kenaikan gaji dan pangkat, termasuk ‘sikut sana sikut sini’
3.    Bekerja hanya bila dilihat boss
4.    Mencuri waktu dan korupsi dalam pekerjaan

Makanan
Manusia makan untuk hidup dan bukan hidup untuk makan. Tetapi seringkali hal terakhir yang terjadi.
Maka:
1.    Membuat kita bersyukur pada karya penyelenggaraan Tuhan
2.    Mempersatukan kita dalam berbagi karya pemeliharaan Tuhan itu (makan bersama atau bagi-bagi makanan)
3.    Membantu kita untuk menikmati kehidupan

Bahaya Dosa:
1.    Makan mengikuti hawa nafsu (rakus) sehingga kesehatan menjadi terganggu (kolestrol, gula, darah tinggi)
2.    Makan dengan serakah, tanpa mengindahkan orang lain, hanya memikirkan diri sendiri ketika keadaan mengharuskan berbagi, takut tidak kebagian
3.    Membuang-buang makanan, padahal begitu banyak orang yang tidak bisa makan

SESUDAH MENERIMA SAKRAMEN TOBAT

DOA TOBAT
(Puji Syukur No.25)

Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan maha baik bagiku.

Aku benci akan segala dosaku,
dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi.Allah yang maha murah, ampunilah aku, orang berdosa.
Amin. 

DOA TOBAT
Puji Syukur No. 26)

Ya Allahku, Engkaulah yang harus kukasihi lebih dari segala sesuatu.
Aku menyesal sungguh atas dosa-dosaku.
Dengan sengaja aku berbuat salah dan tidak mau berbuat baik.
Aku telah berdosa terhadap Engkau.

Dengan pertolongan rahmat-Mu,
aku berniat teguh untuk bertobat,
dan untuk tidak berdosa lagi.
Berilah aku kekuatan untuk menghindari
apa saja yang menjerumuskan aku ke dalam dosa.

Ya Allah, kasihanilah aku, dalam nama Yesus Kristus, Juruselamatku,
yang telah menderita sengsara dan wafat bagiku.
 (Amin)

SYUKUR ATAS PENGAMPUNAN
(Puji Syukur No. 27)

Allah yang maharahim, Engkau tidakenghendaki kematian orang berdosa.
Sebaliknya Engkau menghendaki supaya kami bertobat dan hidup. Maka engkau mengundang orang berdosa supaya bertobat, dan kepada kami yang bertobat Engkau melimpahkan pengampunan. Kesalahan kami Engkau hapuskan, dan dosa kami tidak Kau ingat lagi.

Terima kasih, ya Allah, atas pengampunan yang Kau berikan kepada kami. Semoga sukacita di surga karena satu orang berdosa bertobat juga menjadi sukacita kami. Semoga sukacita pengampunan ini, mendorong kami selalu hidup rukun dan damai dengan seluruh umat-Mu.

Ya Allah, perkenankanlah kini kami pergi dalam damai, dan selalu ingat akan sabda Putra-Mu yang menghendaki kami tidak berbuat dosa lagi.
(Amin)

sumber

1 komentar:

AMISHA mengatakan...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

Posting Komentar

 
Copyright © Yohanes Danni Prihartanto is proudly powered by Blogger.com | Blogger Templates Design by Free Blogger Templates
Support by Unique Pictures and Funny Photos | The Second Daily News | Mobile Phone News | Daily Digital Technology