• Post 1
  • Post 2
  • Post 3

Pages

Lagu Ciptaan-ku

Puji Tuhan lagu ciptaanku berhasil dibuat judulnya "PUJI TUHAN"
Kalau pengen tahu silahkan unduh
[ Read More ]

Latihan Piano 8

Thanks God

Silahkan
[ Read More ]

Latihan Piano 7

Thanks God

silahkan
[ Read More ]

Latihan Piano 6

Puji Tuhan karyaku selanjutnya selesai juga.....

silahkan
[ Read More ]

For My Best Friend Lukman














[ Read More ]

Foto Kenangan Sama Mbak Nine







I will miss you forever
[ Read More ]

Ada Tetesan Setelah Tetesan Terakhir



Pasar malam dibuka di sebuah kota . Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa ada...
lah atraksi manusia kuat.
Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini.
Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping.

Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir.

‘Hingga tetes terakhir’, pikirnya.

Manusia kuat lalu menantang para penonton: ‘Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!’

Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras… dan menekan sisa jeruk… tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : ‘Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?’

Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. ‘Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung.’ Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.

Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras… dan ‘ting!’ setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung.

Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.

Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, ‘Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu.

Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?’

‘Begini,’ jawab wanita itu, ‘Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku.

Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku’.
Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan.

Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes rezeki dari Tuhan untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan rahmat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada Tuhan yang senantiasa mengasihiku. Dan betapa seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut. Terus berusaha dan bersyukurlah !

Tuhan memberkati....
 
[ Read More ]

Cincin Ajaib


 Seorang bapak tua yang memiliki 3 orang putra sedang bingung. Ia merasa memiliki sebuah cincin ajaib yang dianggapnya bertuah karena sejak digunakan selalu membawa keberuntungan & kesuksesan bagi diri...
nya. Cincin ajaib itu rencananya ingin diwariskan kepada salah satu anaknya, tapi dia khawatir anak yang lain akan merasa iri. Sebagai solusi, ia pergi ke tukang cincin & membuat 2 cincin yang sama se...perti cincin ajaib miliknya. Keesokan harinya, ia memanggil ketiga putranya, lalu berkata, “Anak-anakku, cincin ini sama baiknya, siapa yg memakainya maka dia akan beruntung”.

Tak lama berselang, sang bapak tua itu meninggal dunia. Seiring berjalannya waktu, ketiga putranya tahu bahwa hanya satu cincin yg asli. Mereka lalu pergi ke seorang hakim yang bijaksana untuk mencari tahu mana cincin yang asli & meminta jalan keluar dan pembuktian.

Setelah merenung & berpikir, hakim bijaksana itu berkata: “Aku tidak dapat menolong kalian, tapi aku tahu sebuah cara untuk memastikan cincin yang asli. Pakailah cincin kalian masing-masing.. Kalian yang harus membuktikan bahwa cincin kalian asli, yaitu dengan bertindak & bekerja dengan baik sehingga kalian menjadi orang yang beruntung”.

Ketiganya bertekad untuk membuktikan cincin mereka yang asli & bertuah. Mereka berusaha membuktikan pada diri sendiri bahwa keberhasilan & keberuntungan merka adalah karena cincin ajaib asli pemberian bapak mereka. Setelah beberapa tahun berlalu, sukses demi sukses mereka raih bersama. Akhirnya merekapun sadar & mengerti bahwa bukan cincin yang membuat merka sukses, melainkan karena usaha mereka sendiri.

Saudaraku... Bukan sesuatu di luar diri Anda yang membuat Anda sukses atau beruntung. Bukan cincin Anda, busana Anda, atau apapun yang Anda kenakan. Tetapi yang menentukan keberhasilan Anda adalah Tuhan dan diri Anda sendiri. Tuhan memberikan kehidupan yang komplit dalam diri kita. Kita yang membuktikan anugerah Tuhan itu lebih dari cukup utk membuat kita berhasil & berguna. Tangan kita sendiri akan menciptakan semua keajaiban-keajaiban dalam diri kita

Tuhan memberkati....
 
[ Read More ]

Cepatlah bertumbuh "dewasa"


Saat saya masih kecil saya ingat orang tua saya selalu mengingatkan saya untuk pergi mandi, tetapi saya selalu membantah dengan berbagagai alasan, mengulur - ulur waktu hingga malam tiba dengan tujuan jika sudah malam pasti orang tua saya tidak tega untuk membiarkan saya mandi. Waktu itu saya memang belum tahu apa yg ada didalam pikiran orang tua saya, saya pikir semua ini adalah hal kecil, hanya masalah mandi. tapi entah mengapa mereka kadang sangat begitu marah memaksa saya untuk melakukannya. Jujur pada waktu itu semuanya terjadi karena keterpaksaan.

Ketika usia saya mencapai belasan tahun kebiasaan itu berubah, setiap harinya saya mandi tanpa paksaan, bahkan tanpa disuruh orang tua sekalipun, waktu berlalu sayapun meningkatkan kualitas mandi saya yg awalnya saya hanya mengenal sabun mandi sekarang telah mengenal sabun khusus kulit muka, yang saya beli dari uang pribadi saya sendiri. Bahkan masih belum cukup sehabis mandi saya masih menggunakan deodoran.

Memang sekarang semuanya berubah, awalnya sesuatu yang saya tidak suka bahkan saya menghindarinya, sekarang menjadi bagian hidup saya. Malahan saya merasa kurang jika hanya melakukan itu saja dan saya menambahkan porsinya, padahal tidak seorangpun menyuruh apalagi memaksa saya. Dan akhirnya saya menyadari hal ini terjadi karena saya telah DEWASA sehingga kebutuhan saya berubah.

Begitu halnya dengan kehidupan rohani kita pada saat masih kecil rohani, mungkin harus ada orang yang mendorong kita untuk melakukan saat teduh, persekutuan dan sebagainya. Kadang kita juga belum tahu maksud sebenarnya dari semua ini.

Tapi percayalah jikalau kamu setia dalam melakukan itu semua hal ini akan membuat kamu menjadi DEWASA rohani dan kamu akan menemukan kebutuhan baru yaitu kebutuhan untuk selalu dekat dengan Bapa kita, dan semuanya itu sangat menarik. Dan perlu diingat kedewasaan rohani tidak tergantung pada waktu tapi pada kesetiaanmu dalam menjalani disiplin rohani, jadi anda bisa mempercepat dan memperlambat.

Tuhan memberkati....
 
[ Read More ]

Kisah di musim dingin (true story)



Teman teman, sering kali kita terlalu cepat menghakimi atau menghukum orang lain tanpa tahu fakta sebenarnya, hanya karena tidak sesuai dengan persepsi atau rencana kita sehingg...
a justru lebih sering lagi kita menyakiti orang-orang yang kita cintai.

Kita memang perlu terus belajar sebelum terlambat, salah satunya dari kisah di bawah ini:
Kisah di musim dingin (true story, seperti temuat dalam Xia Wen Pao, 2007) Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun, Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil lain.

Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei menunggu di rumah karena dia akan membeli keranjang kue yang baru. Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah. Marahlah Siu Lan.Putrinya benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain dengan teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya.

Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya untuk menjual kue. Bagaimana lagi ? Mereka harus dapat uang untuk makan. Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar.

Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa. Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan menangis meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah.

Siu Lan menggoncang- goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei. Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei. Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya. Isinya sebungkus kecil biskuit yang dibungkus kertas usang. Siu Lan mengenali tulisan pada kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang masih berantakan namun tetap terbaca *,"Hi..hi..hi. . mama pasti lupa. Ini hari istimewa buat mama. Aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah. Uangku tidak cukup untuk membeli biskuit ukuran besar. Hi…hi…hi.. mama selamat ulang tahun."*

------------ -------
Ingatlah, jangan terlalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi kita, karena persepsi kita belum tentu benar adanya.

TUHAN MEMBERKATI....
 
[ Read More ]

JANGAN PERNAH MENUKAR KEBAHAGIAAN DENGAN KEMEWAHAN



Zaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja. Raja ini seharusnya puas dengan kehidupannya, dengan segala harta benda dan kemewahan yang ia miliki. Tapi Raja ini tid...
ak seperti itu. Sang Raja selalu bertanya-tanya mengapa ia tidak pernah puas dengan kehidupannya. Tentu saja, ia memiliki perhatian semua orang kemana pun ia pergi, menghadiri jamuan makan malam dan pesta yang mewah, tetapi, ia tetapi merasa ada sesuatu yang ku rang dan ia tidak tahu apa sebabnya.

Suatu hari, sang Raja bangun lebih pagi dari biasanya dan memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar istananya. Sang Raja masuk ke dalam ruang tamunya yang luas dan berhenti ketika ia mendengarkan seseorang bernyanyi dengan riang... dan perhatiannya tertuju kepada salah satu pembantunya. .. yang bersenandung gembira dan wajahnya memancarkan sukacita serta kepuasan. Hal ini menarik perhatian sang Raja dan ia pun memanggil si hamba masuk ke dalam ruangannya.

Pria ini, si hamba, masuk ke dalam ruangan sang Raja seperti yang telah diperintahkan. Lalu sang Raja bertanya mengapa si hamba begitu riang gembira. Kemudian, si hamba menjawab, "Yang Mulia, diri saya tidaklah lebih dari seorang hamba, namun apa yang saya peroleh cukup untuk menyenangkan istri dan anak-anak saya. Kami tidak memerlukan banyak, sebuah atap di atas kepala kami dan makanan yang hangat untuk mengisi perut kami. Istri dan anak-anak saya adalah sumber inspirasi saya, mereka puas dengan apa yang bisa saya sediakan walaupun sedikit. Saya bersukacita karena mereka bersukacita. "

Mendengar hal tersebut, sang Raja menyuruh si hamba keluar dan kemudian memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan.Sang Raja berusaha mengkaji perasaan pribadinya dan mengkaitkan dengan kisah yang baru saja didengarnya, berharap dirinya dapat menemukan suatu alasan mengapa ia seharusnya dapat merasa puas dengan apa yang dapat diperoleh dengan sekejap tetapi tidak, sedangkan hambanya hanya memperoleh sedikit harta tetapi memiliki rasa kepuasan yang besar. Dengan penuh perhatian, sang asisten pribadi mendengarkan ucapan sang Raja dan kemudian menarik kesimpulan. Ujarnya, "Yang Mulia, saya percaya si hamba itu belum menjadi bagian dari kelompok 99." "Kelompok 99? Apakah itu?" tanya sang Raja. Kemudian, sang asisten pribadi menjawab, "Yang Mulia, untuk mengetahui apa itu Kelompok 99, Yang Mulia harus melakukan hal ini... letakkan 99 koin emas dalam sebuah kantung dan tinggalkan kantung tersebut di depan rumah si hamba, setelah itu Yang Mulia akan mengerti apa itu Kelompok 99."

Sore harinya, sang Raja mengatur agar si hamba memperoleh kantung yang berisi 99 koin emas di depan rumahnya. Walaupun ada sedikit keraguan mucul, dan sang Raja ingin memberikan 100 koin emas, namun ia menuruti nasihat si asisten pribadi dan tetapi meletakkan 99 koin emas.

Esok harinya, ketika si hamba baru saja hendak melangkahkan kakinya keluar rumah, mat anya melihat sebuah kantung. Bertanya-tanya dalam hatinya, ia membawa kantung itu masuk ke dalam dan membukanya. Ketika melihat begitu banyak koin emas di dalamnya, ia langsung berteriak girang. Koin emas... begitu banyak! Hampir ia tidak percaya. Kemudian ia memanggil istri dan anak-anaknya keluar memperlihatkan temuannya. Si hamba meletakkan kantung tersebut di atas meja, mengeluarkan seluruh isinya dan mulai menghitung. Hanya 99 koin emas, dan ia pun merasa aneh. Dihitungnya kembali, terus menerus dan tetap saja, hanya 99 koin emas. Si hamba mulai bertanya-tanya, kemanakah koin yang satu lagi? Tidak mungkin seseorang hanya meninggalkan 99 koin emas. Ia pun mulai menggeledah seluruh rumahnya, mencari koin yang terakhir. Setelah ia merasa letih dan putus asa, ia memutuskan untuk bekerja lebih keras lagi untuk menggantikan 1 koin itu agar jumlahnya genap 100 koin emas.

Keesokan harinya, ia bangun dengan suasana hati yang benar-benar tidak enak, berteriak-teriak kepada istri dan anak-anaknya, tidak menyadari bahwa ia telah menghabiskan malam sebelumnya dengan bekerja keras agar ia mampu membeli 1 koin emas. Si hamba bekerja seperti biasa, tetapi tidak dengan suasana hati yang riang, bersiul-siul seperti biasanya. Dan si hamba pun tidak menyadari bahwa sang Raja memperhatikan dirinya ketika ia melakukan pekerjaan hariannya dengan bersungut-sungut.

Sang Raja bingung melihat sikap si hamba yang berubah begitu drastis, lalu memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan. Diceritakan apa yang telah dilihatnya dan si asisten pribadinya tetap mendengarkan dengan penuh perhatian. Sang Raja bertanya, bukankah seharusnya si hamba itu lebih riang karena ia telah memiliki koin emas.

Jawab si asisten,"Ah. . tetapi, Yang Mulia, sekarang hamba itu secara resmi telah masuk ke dalam Kelompok 99." Lanjutnya, "Kelompok 99 itu hanyalah sebuah nama yang diberikan kepada orang-orang yang telah memiliki semuanya tetapi tidak pernah merasa puas, dan mereka terus bekerja keras mencoba mencari 1 koin emas yang terakhir agar genap 100 koin emas. Kita harusnya merasa bersyukur dengan apa yang ada, dan kita bisa hidup dengan sedikit yang kita miliki. Tetapi ketika kita diberikan yang lebih baik dan lebih banyak, kita menghendaki lebih! Tidak menjadi orang yang sama lagi, yang puas dengan apa yang ada, tetapi kita terus menghendaki lebih dan lebih dan memiliki keinginan seperti itu kita membayar harga yang tidak kita pun sadari. Kehilangan waktu tidur, kebahagiaan, dan menyakiti orang-orang yang berada di sekitar kita hanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Orang-orang seperti itulah yang tergabung dalam Kelompok 99!"

Mendengar hal itu, sang Raja memutuskan bahwa untuk selanjutnya, ia akan mulai menghargai hal-hal yang kecil dalam hidup.

Sahabat, berusaha untuk memiliki lebih itu bagus, tetapi jangan berusaha terlalu keras sehingga kita kehilangan orang-orang yang dekat dengan kita, jangan pernah menukar kebahagiaan dengan kemewahan!

Tuhan memberkati....
 
[ Read More ]

Mangkok Tanpa Alas



Alkisah,
Ada Seorang raja bersama pengiringnya keluar dari istananya untuk menikmati udara pagi. Di keramaian, ia berpapasan dengan seorang pengemis.
...

Sang raja menyapa pengemis ini, "Apa yang engkau inginkan dariku?"

Si pengemis itu tersenyum dan berkata, "Tuanku bertanya, seakan-akan tuanku dapat memenuhi permintaan hamba."

Sang raja terkejut, ia merasa tertantang, "Tentu saja aku dapat memenuhi permintaanmu. Apa yang engkau minta, katakanlah!"

Maka menjawablah sang pengemis, "Berpikirlah dua kali, wahai tuanku, sebelum tuanku menjanjikan apa-apa."

Rupanya sang pengemis bukanlah sembarang pengemis. Namun raja tidak merasakan hal itu. Timbul rasa angkuh dan tak senang pada diri raja, karena mendapat nasihat dari seorang pengemis. "Sudah aku katakan, aku dapat memenuhi permintaanmu. Apapun juga! Aku adalah raja yang paling berkuasa dan kaya-raya."

Dengan penuh kepolosan dan kesederhanaan si pengemis itu mengangsurkan mangkuk penadah sedekah, "Tuanku dapat mengisi penuh mangkuk ini dengan apa yang tuanku inginkan."

Bukan main! Raja menjadi geram mendengar 'tantangan' pengemis di hadapannya.

Segera ia memerintahkan bendahara kerajaan yang ikut dengannya untuk mengisi penuh mangkuk pengemis kurang ajar ini dengan emas! Kemudian bendahara menuangkan emas dari pundi-pundi besar yang di bawanya ke dalam mangkuk sedekah sang pengemis. Anehnya, emas dalam pundi-pundi besar itu tidak dapat mengisi penuh mangkuk sedekah.

Tak mau kehilangan muka di hadapan rakyatnya, sang raja terus memerintahkan bendahara mengisi mangkuk itu. Tetapi mangkuk itu tetap kosong. Bahkan seluruh perbendaharaan kerajaan: emas, intan berlian, ratna mutumanikam telah habis dilahap mangkuk sedekah itu.
Mangkuk itu seolah tanpa dasar, berlubang.

Dengan perasaan tak menentu, sang raja jatuh bersimpuh di kaki si pengemis, ternyata dia bukan pengemis biasa, terbata-bata ia bertanya, "Sebelum berlalu dari tempat ini, dapatkah tuan menjelaskan terbuat dari apakah mangkuk sedekah ini?"

Pengemis itu menjawab sambil tersenyum, "Mangkuk itu terbuat dari keinginan manusia yang tanpa batas. Itulah yang mendorong manusia senantiasa bergelut dalam hidupnya. Ada kegembiraan, gairah memuncak di hati, pengalaman yang mengasyikkan kala engkau menginginkan sesuatu. Ketika akhirnya engkau telah mendapatkan keinginan itu, semua yang telah kau dapatkan itu, seolah tidak ada lagi artinya bagimu".

Semuanya hilang ibarat emas intan berlian yang masuk dalam mangkuk yang tak beralas itu. Kegembiraan, gairah, dan pengalaman yang mengasyikkan itu hanya tatkala dalam proses untuk mendapatkan keinginan..

Begitu saja seterusnya, selalu kemudian datang keinginan baru. Orang tidak pernah merasa puas. Ia selalu merasa kekurangan. Anak cucumu kelak mengatakan: power tends to corrupt; kekuasaan cenderung untuk berlaku tamak.

Raja itu bertanya lagi, "Adakah cara untuk dapat menutup alas mangkuk itu?"

"Tentu ada, yaitu rasa syukur kepada Tuhan. Jika engkau pandai bersyukur, Tuhan akan menambah hikmat padamu," ucap sang pengemis itu, sambil ia berjalan kemudian menghilang

Tuhan memberkati....
 
[ Read More ]

Latihan Piano 5

Thanks God Latihan Pianoq selesai juga......

silahkan
[ Read More ]

Latihan Piano 4

Latihan pianoku berikutnya akhirnya selesai juga....
Thanks GOD

silahkan
[ Read More ]

Latihan Piano 3

Puji Tuhan akhirnya hasil praktek pianoku berikutnya selesai juga.....
Thanks GOD

silahkan
[ Read More ]

 
Copyright © Yohanes Danni Prihartanto is proudly powered by Blogger.com | Blogger Templates Design by Free Blogger Templates
Support by Unique Pictures and Funny Photos | The Second Daily News | Mobile Phone News | Daily Digital Technology